Bibit jambu kristal
diokulasi dengan jambu getas merah, agar bisa cepat panen. Buah ini
juga sudah menarik banyak permintaan dari pasar. Namun belum bisa saya
penuhi," katanya.
Harga jambu kristal pun, kata Abdurahman, lebih mahal ketimbang jambu getas merah. Harga jual jambu kristal dari petani mencapai Rp 15 ribu per kilo. Bandingkan dengan harga jambu getas yang hanya Rp 3 ribu per kilo.
"Sekarang saja sudah ada yang meminta untuk mengekspor jambu kristal.
Namun belum bisa dipenuhi karena panennya masih sedikit. Permintaan
memang sudah banyak. Apalagi yang sudah pernah merasakan jambu ini,"
ujarnya.
Selain mengembangkan jambu kristal, Abdurahman juga tengah mengembangkan jambu mutiara merah. Bentuk fisik dan daging buahnya sama dengan jambu kristal. Bedanya adalah warna dagingnya yang merah.
"Jambu
mutiara merah bibitnya masih langka. Saya juga baru memilikii lima
belas pohon yang saat ini sudah berbuah, tapi masih kecil-kecil. Satu
pohon bisa menghasilkan 100 biji," katanya.
Abdurahman
menambahkan, selama lima tahun terakhir ia menanam jambu jenis getas
merah. Selain dijual di pasar lokal, jambu getas yang ditanamnya pun
telah diekspor ke Singapura dengan permintaan satu ton per minggu.
"Mudah-mudahan saja varietas jambu kristal ini juga nantinya bisa diekspor. Tentunya bisa meningkatkan taraf hidup kami para petaninya," ujarnya
Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan (Distanbunhut) Kabupaten Bandung, Tisna Umaran, mengatakan, perkebunan jambu kristal milik rakyat di Kabupaten Bandung tersebar di tiga kecamatan, yakni Cimaung, Arjasari, dan Pasirjambu. Pengembangan varietas jambu kristal ini hasil Litbang Kantor Kementerian Pertanian.
"Jambu
kristal ini cukup menguntungkan karena memiliki keunikan dari tekstur
daging lebih tebal, renyah, tanpa biji dan lebih manis. Adapun kandungan
vitaminnya sama dengan jambu getas merah atau jambu lainnya. Karena
berbagai keunggulannya ini, varietas jambu kristal memiliki nilai ekonomi cukup tinggi," ujar Tisna.
Di supermarket, harga jambu kristal
bisa mencapai Rp 25 ribu hingga Rp 28 ribu per kilo. Berbeda dengan
jenis jambu lainya seperti varietas getas merah, rata-rata hanya
dihargai Rp 7 ribu per kilo. Di Jabar pengembangan jambu kristal sudah dilakukan di beberapa daerah seperti Bogor, Sumedang, dan Majalengka. (*)
Jumat, 06 Maret 2015
Komoditas jambu kristal
Jambu Kristal Serenyah dan Selembut Apel
Kamis, 8 Mei 2014 07:50 WIB
Kaskus.co.id
Jambu kristal
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Wijaksana
TRIBUNNEWS.COM --
PETANI jambu di Kabupaten Bandung mulai mengembangkan varietas baru yang diberi nama jambu kristal
sejak tahun lalu. Jambu klutuk tanpa biji yang bertekstur renyah dan
lembut seperti apel ini mempunyai manfaat untuk perawatan tubuh.Abdurahman Sidik (Bapak saya sendiri), salah seorang petani jambu kristal di Kampung Babakan, Desa Cipinang, Kecamatan Cimaung, mengatakan, perawatan jambu kristal
sama saja dengan perawatan jambu biji lainnya. Namun tidak boleh
terlalu banyak pupuk yang mengandung unsur nitrogen yang biasanya ada
pada pupuk kandang dari kotoran ayam.
"Jambu kristal ini punya beberapa keunggulan. Daging buahnya renyah dan manis. Selain itu, tidak ada bijinya. Saat dimakan pun rasanya akan mirip-mirip apel atau pir," kata Abdurahman saat ditemui di kebunnya, Rabu (7/5/2014).
Warna buah yang putih juga memberikan sejumlah manfaat kepada orang yang mengonsumsinya. Di antaranya dapat memutihkan kulit, memperlancar pencernaan, dan kaya akan vitamin C. Jambu kristal juga banyak diburu untuk perawatan tubuh.
"Sejauh ini yang saya tahu belum ada yang mengolah buah ini menjadi jenis makanan baru. Sementara ini buahnya langsung dikonsumsi. Namun mengonsumsinya memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan," ujarnya.
Bentuk fisik jambu kristal tidak jauh berbeda dengan jambu getas atau biji merah. Namun jambu kristal memiliki lebih banyak serat dibanding jambu lainnya. Warnanya pun lebih kusam. Abdurahman saat ini tengah fokus untuk mempercepat panen jambu kristal

"Jambu kristal ini punya beberapa keunggulan. Daging buahnya renyah dan manis. Selain itu, tidak ada bijinya. Saat dimakan pun rasanya akan mirip-mirip apel atau pir," kata Abdurahman saat ditemui di kebunnya, Rabu (7/5/2014).
Warna buah yang putih juga memberikan sejumlah manfaat kepada orang yang mengonsumsinya. Di antaranya dapat memutihkan kulit, memperlancar pencernaan, dan kaya akan vitamin C. Jambu kristal juga banyak diburu untuk perawatan tubuh.
"Sejauh ini yang saya tahu belum ada yang mengolah buah ini menjadi jenis makanan baru. Sementara ini buahnya langsung dikonsumsi. Namun mengonsumsinya memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan," ujarnya.
Bentuk fisik jambu kristal tidak jauh berbeda dengan jambu getas atau biji merah. Namun jambu kristal memiliki lebih banyak serat dibanding jambu lainnya. Warnanya pun lebih kusam. Abdurahman saat ini tengah fokus untuk mempercepat panen jambu kristal

Langganan:
Postingan (Atom)